Analisis Pelaporan SPT Tahunan Wajib Pajak Orang Pribadi yang Istri Memilih Mengikuti Suami dan Istri Memilih Melaksanakan Kewajiban Terpisah

Cahyani, Ni Made Mila Dwi (2024) Analisis Pelaporan SPT Tahunan Wajib Pajak Orang Pribadi yang Istri Memilih Mengikuti Suami dan Istri Memilih Melaksanakan Kewajiban Terpisah. Undergraduate thesis, Politeknik Negeri Bali.

[img] Text (Full Text)
RAMA_62401_2115613125_full.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (3MB) | Request a copy
[img] Text (Cover - Bab 1, Bab 5 dan Referensi)
RAMA_62401_2115613125_0805118501_0015018104_part.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (688kB)

Abstract

Pajak merupakan salah satu sumber pendapatan terbesar bagi negara yang digunakan untuk menjalankan tugas rutin dan pembangunan. Penerimaan pajak yang terbesar salah satunya adalah Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21. Salah satu subjek dari PPh Pasal 21 adalah WP OP Suami Istri. Secara aturan wanita kawin yang tidak hidup terpisah atau tidak melakukan perjanjian pisah harta, hak dan kewajiban perpajakannya digabungkan dengan kewajiban perpajakan suaminya. Walaupun pada praktiknya, masih terdapat banyak wanita kawin yang melaksanakan kewajiban perpajakannya sendiri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan perhitungan PPh terutang dan pelaporan SPT Tahunan WP OP Suami Istri dengan penggabungan dan pemisahan NPWP. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer berupa wawancara tak terstruktur yang didukung dengan data sekunder berupa bukti potong milik wajib pajak. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa kualitatif untuk menjelaskan mengenai hasil wawancara tak terstruktur dan analisa kuantitatif untuk memperhitungkan PPh terutang milik pas angan suami istri Bapak A dan Bapak B. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pasangan suami istri Bapak A yang memilih kewajiban perpajakan digabung dengan suami, PPh terutangnya akan sesuai dengan PPh yang dipotong dari satu pemberi kerja dan saat pelaporan SPT Tahunan, hanya suami saja yang melaporkan, dan penghasilan istri akan dianggap sebagai penghasilan bersifat final yang dimasukkan ke dalam lampiran II point 13 sedangkan untuk pasangan suami istri Bapak B yang memilih kewajiban terpisah dengan suami, PPh terutangnya menjadi kurang bayar dan Pelaporan SPT Tahunannya harus dilakukan masing-masing dan wajib mengisi lampiran PH-MT.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Pajak, PPh Pasal 21, Status Kewajiban Perpajakan, SPT Tahunan
Subjects: Ilmu Ekonomi > Ilmu Ekonomi > Akuntansi
Divisions: Jurusan Akuntansi > Prodi D3 Akuntansi > Tugas Akhir
Depositing User: Ni Made Mila Dwi Cahyani
Date Deposited: 13 Sep 2024 10:38
Last Modified: 13 Sep 2024 10:38
URI: http://repository.pnb.ac.id/id/eprint/14944

Actions (login required)

View Item View Item