Abin, Abin (2024) Penanganan Rush Bag Malaysia Airlines oleh Staf Baggage Services PT. Jasa Angkasa Semesta di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. Diploma thesis, Politeknik Negeri Bali.
Text (Cover - Bab 1, Bab 5 dan Referensi)
RAMA_93401_2115813007_0019096606_0004047104_part.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (1MB) |
|
Text (Full Text)
RAMA_93401_2115813007_full.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Ground handling merupakan suatu aktivitas perusahaan maskapai yang ikut bergabung dalam penanganan penumpang, bagasi, kargo, serta peralatan pembantu transportasi udara selama berada di bandara yang dimulai dari keberangkatan (departure) sampai dengan kedatangan (arrival). PT. JAS Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai juga merupakan perusahaan yang membantu dan bergerak dalam bidang ground handling. PT. JAS mendukung layanan operasional 15 maskapai internasional dan 3 maskapai domestik. Satu di antaranya yaitu Malaysia Airlines. AHL/Missing Baggage merupakan salah satu jenis penanganan bagasi yang ada dalam departement baggage services. AHL/Missing Baggage (Advice if Handling), AHL merupakan bagasi penumpang yang seringkali mengalami keterlambatan untuk tiba di bandara tujuan pada penerbangan yang sama yang disebabkan oleh beberapa faktor seperti tertukar, rute perjalanan penumpang yang panjang, faktor cuaca buruk, penumpang yang kurang disiplin, hilang, gangguan teknis di bandara sebelumnya, atau tertunda di bandara keberangkatan. AHL merupakan jenis kondisi bagasi yang paling sering dialami pada penerbangan Malaysia Airlines dari jenis permasalahan bagasi lainnya. Hal ini dikarenakan meningkatnya jumlah wisatwan yang melakukan perjalanan ke Bali serta Kuala Lumpur International Airport merupakan pusat transit dari berbagai negara, salah satunya adalah wisatawan dari negara India sehingga bagasi penumpang ketinggalan di Kuala Lumpur atau kota keberangkatan mereka dan disebabkan oleh terminal berbeda dan juga meningkatnya jumlah penerbangan di bandara Kuala Lumpur pada saat keberangkatan dan tidak menutup kemungkinan petugas ground handling di Kuala Lumpur yang kewalahan pada saat berlangsungnya proses loading bagasi. Kemudian bagasi yang ketinggalan tersebut akan dikirimkan pada pernerbangan selanjutnya dengan penerbangan yang sama dengan sebelumnya dan akan diberikan label khusus. Penanganan bagasi ini terbilang membutuhkan perhatian lebih dan terbilang rumit karena resiko dan penanganannya yang harus diteliti secara optimal sesuai dengan Standard Operational Prosedur (SOP) yang berlaku.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | rush bag, baggage services, bandara |
Subjects: | Ilmu Sosial Humaniora > Ilmu Sosial |
Divisions: | Jurusan Pariwisata > Prodi D3 Usaha Perjalanan Wisata > Tugas Akhir |
Depositing User: | Abin Abin |
Date Deposited: | 19 Sep 2024 06:47 |
Last Modified: | 19 Sep 2024 06:47 |
URI: | http://repository.pnb.ac.id/id/eprint/15448 |
Actions (login required)
View Item |