Kajian Esperimental Kinerja Mesin Es Balok Ekspansi Langsung R-404A Kapasitas 0,7 TR

Suparwika, I Ketut and Rasta, I Made and Wibolo, Achmad (2022) Kajian Esperimental Kinerja Mesin Es Balok Ekspansi Langsung R-404A Kapasitas 0,7 TR. Undergraduate thesis, Politeknik Negeri Bali.

[img] Text (Full)
RAMA_58301_1815234011_full.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (5MB) | Request a copy
[img] Text (Cover-Bab 1, Bab 5, Referensi)
RAMA_58301_1815234011_001706604_0005056409_part.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (626kB)

Abstract

Es balok merupakan es yang berbentuk balok dengan ukuran dan berat 12-60 kg/ton. Es balok lebih lama mencair dari pada es lain karena bentuknya yang lebih besar jadi sangat bagus untuk mengawetkan ikan. Salah satu yang paling banyak membutuhkan es balok di kalangan nelayan, karena di Indonesia memiliki hasil ikan melimpah. Es balok juga punya beragam manfaat bagi kesehatan diantaranya, meredakan nyeri, panas akibat kulit yang terbakar api atau sinar matahari, sampai menghilangkan mata panda. Es balok bening lebih bagus dari pada es balok yang berwarna susu, karena bagian tengah itu udara pengotor kemurnian air yang ikut membeku. Mesin es balok menggunakan 2 alat yaitu pompa dan vibrator motor, untuk memperbandingankan es balok mana yang lebih baik. Produksi es balok diharapkan bisa mencapai ketebalan 25 cm dalam 3 hari kurang. Kualitas es balok juga sangat penting supaya layak dikonsumsi. Pengambilan data energi dilakukan dengan cara menggunakan alat tang ampere yang di ukur power RST yang masuk ke kompresor di rekam oleh data loger selama 3 hari. Sedangkan, untuk mengukur produksi mesin es balok, dengan menggunakan alat meteran yang di lakukan pengukuran setiap jam selama 3 hari. Produksi mesin es balok sangat cepat selama 20 jam sudah mencapai ketebalan 10cm, namun semakin tebal es balok semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk mencapai ketebalan tersebut. Energi yang dihabiskan hari pertama menghabiskan 37.06 Kwh, hari kedua menghabiskan energi 48.24 Kwh, dan hari terakhir 41.2 Kwh. Jadi total energi yang dikonsumsi adalah 126.5 Kwh. Setalah mesin es balok dihidupkan 5 jam kompresor sudah cycling, karena temperatur ruangan sudah tercapai. Oleh karena itu energi mengalami lonjakan yang cukup besar setelah 5 jam dan seterusnya sampai 3 hari waktu pengujiannya. Produksi es balok yang menggunakan alat pompa menghasilkan es balok bening atau kristal, tetapi es balok tidak rata. Sedangkan yang menggunakan alat vibrator motor memproduksi es balok cukup bening atau kristal, cuma di atas permukannya yang dibawah belum bening, karena getaran vibrator motor tidak sampai kebawah permukaan es balok. Meskipun energi cukup boros tetapi, kompresor tidak terus hidup. Mengakibat kompresor tidak bekerja berat dan kompresor akan lebih tahan lama dari pada kompresor terus bekerja. Rata-rata mesin es balok mengalami cycling selama 6 jam sebanyak 65 kali. Jadi selama 24 jam kompresor mengalami cycling sebanyak 260 kali. Jadi dalam 72 jam kompresor hidup selama 33 jam 52 menit dan kompresor mati selama 38 jam 48 menit. Kata kunci: Mesin es balok, Produksi, Energi, kompresor dan cycling.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: Ilmu Teknik
Ilmu Teknik > Ilmu Keteknikan Industri > Teknik Mesin (dan Ilmu Permesinan Lain)
Ilmu Teknik > Ilmu Keteknikan Industri > Teknik Refrigerasi
Divisions: Jurusan Teknik Mesin > Prodi D4 Teknologi Rekayasa Utilitas > Skripsi
Depositing User: suparwika i ketut
Date Deposited: 27 Sep 2022 21:58
Last Modified: 19 Jun 2023 06:50
URI: http://repository.pnb.ac.id/id/eprint/3003

Actions (login required)

View Item View Item