Tantrayana di Bali: Aksara Mysticism dan Etika di dalam Teks Tutur

Suamba, Ida Bagus Putu (2019) Tantrayana di Bali: Aksara Mysticism dan Etika di dalam Teks Tutur. In: Tuhan dan Alam: Membaca Ulang Gagasan Panteisme dan Tantrayana di Nusantara. Sulur Pustaka, Yogyakarta, pp. 174-209. ISBN 786025803681

WarningThere is a more recent version of this item available.
[img] Text (published)
9-Tantrayana di Bali-Aksara Mysticism-book chapter-suamba.pdf.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only until 2030.

Download (31MB) | Request a copy

Abstract

Paper ini membahasa jejak-jejak tradisi Tantra di dalam khasanah teks nusantara terutama yang berjenis tutur seperti yang diwarisi di Bali. Keberadaan Tantra tidak lepas dari persebaran kebudayaan India sejak milenium pertama di Asia terutama di Asia Tenggara termasuk Jawa dan Bali. Salah satu aspek ajaran Tantra adalah eksistensi dan penggunaan aksara di dalam disiplin spiritual (sadhana). Realitas Tertinggi pada hakikatnya adalah suara (nada) dan semua yang mengada dengan segala bentuk kebhinekaan adalah pada intinya suara. Dari nada menjadi aksara, alfabet, dan selanjtnya dunia (jagat). Prosesnya terjadi secara berjenjang sesuai dengan aspek-aspek pembentuk Ongkara sebagai simbul Realitas Tertinggi dan dunia. Dengan demikian suara (nada) mempunyai status ontologis sebagai Hakikat Tertinggi, absolut, asal-mula segalanya dan menjaid tujuan akhir segalanya. Di dalam mencari dan menuju ke tujuan akhir, siswa kerohanian menggunakan potensi suara/aksara untuk mengenal dan mencari, bersatu dengan Realitas tersebut. Ketika aksara digunakan secara intens akan dialami pengalaman mistik yang trans impirik, suatu keindahan merasakan kebesaran dan kesadaran Realitas Tertinggi. Aksara dapat diklasifikasikan menjadi aksara biasa dan aksara suci. Aksara suci bisa berwujud Ongkara, wijaksara, kuta mantra, astra mantra, modre, dan rerajahan. Ongkara sebagai simbul Tuhan mempunyai aspek-aspek suara seperti ulu candra, dan sebagainya. Demikian juga modre dan rerajahan mereflesksikan berbagai jenis suara seperti disimbolkan dengan begitu banyak aksara dan gambar/goresan. Hal ini semua memperlihatan bahwa aksara/huruf atau suara yang mampu diproduksi oleh manusia masih sangat terbatas. Penulis modre sebagai hasil pencarian spiritualnya mencoba menggali suara tersebut dan dituangkan dengan berbagai bentuk melibatkan berbagai aksara seperti wijaksara, swalalita, dan sebagainya untuk melukiskan suara yang pernah ia dengar atau keluarkan di dalam perjalanan rohaninya. Ketika aksara-aksara tersebut dipraktekkan di dalam pendakian rohaninya, mampu memberikan pengalaman mistik, suatu pengalaman yang berada di luar rasionalitas atau spiritual. Hal ini bisa dicapai ketika seseorang dengan tekun menjalankan disiplin spiritual (sadhana) di bawah bimbingan guru. Kata-kata kunci: Tantrayana, aksara, nada, mantra, realitas.

Item Type: Book Section
Subjects: Agama dan Filsafat
Agama dan Filsafat > Ilmu Filsafat
Agama dan Filsafat > Ilmu Filsafat > Filsafat Lain Yang Belum Tercantum
Divisions: Jurusan Administrasi Bisnis > Prodi D4 Manajemen Bisnis Internasional > Publikasi
Depositing User: Ida Bagus Putu Suamba
Date Deposited: 22 Dec 2022 02:48
Last Modified: 22 Dec 2022 02:48
URI: http://repository.pnb.ac.id/id/eprint/4847

Available Versions of this Item

Actions (login required)

View Item View Item