Pengembangan Model Rantai Pasokan Desa Wisata Untuk Kesejahteraan Berkelanjutan Bagi Masyarakat Di Provinsi Bali

Dewi, Nyoman Indah Kusuma and Astawa, I Putu and Siwantara, I Wayan and Mataram, I Gusti Agung Bagus (2018) Pengembangan Model Rantai Pasokan Desa Wisata Untuk Kesejahteraan Berkelanjutan Bagi Masyarakat Di Provinsi Bali. Politeknik Negeri Bali. (Unpublished)

[img] Text (Laporan Penelitian Kompetitif Nasional Kemenristekdikti skema Llaporan Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi tahun 2018)
Nyoman Indah Kusuma Dewi_Politeknik Negeri Bali_PTUPT 2018.pdf - Other
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (4MB)
Official URL: http://repository.pnb.ac.id/id/eprint/6597

Abstract

Konsep pengembangan pariwisata berkelanjutan (sustainable tourism development) telah menjadi topik yang mendapat perhatian dari peneliti karena berkembangnya berbagai bentuk pariwisata dan dampaknya seperti mass tourism, cultural tourism dan ecotourism. Pariwisata berbasis masyarakat (community based tourism) adalah contoh dari konsep pengembangan pariwisata berkelanjutan dimana masyarakat lokal terlibat langsung dan turut merasakan dampaknya. Hal ini sejalan dengan roadmap Riset Unggulan Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Bali yaitu Green Management and Business Administration dengan topik penelitian perancangan manajemen pemasaran yang berdasarkan atas asas keberlanjutan (sustainability). Konsep desa wisata adalah satu bentuk dari pariwisata berbasis masyarakat yang bertujuan untuk mensejahterakan masyarakat di daerah tersebut. Saat ini desa wisata di Provinsi Bali sebagian besar belum berhasil untuk berkembang dengan baik. Penelitian ini bertujuan utama untuk mengembangkan model manajemen rantai pasokan (supply chain management) untuk desa wisata yang ada di Provinsi Bali agar dapat berkembang dengan baik sehingga memberikan dampak bagi peningkatan taraf hidup masyarakat. Sedangkan tujuan tambahannya adalah memberikan rekomendasi kepada pemerintah Provinsi Bali untuk mengeluarkan peraturan yang mendukung berkembangnya konsep pariwisata berbasis masyarakat. Penelitian direncanakan akan dilaksanakan dengan tiga tahap dalam tiga tahun. Penelitian tahap pertama (2017) sudah dilaksanankan untuk mengetahui pemetaan desa wisata yang ada di Bali. Penelitian tahun pertama diadakan di 29 desa wisata yang mendapatkan Anugerah Desa Wisata dari Forum Komunikasi Desa Wisata Bali. Luaran penelitian tahun pertama adalah adanya pemetaan desa wisata di Provinsi Bali dan draft model pengembangan desa wisata yang ada di Provinsi Bali dilihat dari konsep 3 A yaitu Attraction, Accommodation dan Amenities beserta stakeholders yang terlibat. Penelitian tahap kedua (2018) akan difokuskan kepada eksplorasi terhadap stakeholders yang berhubungan dengan desa wisata. Luaran yang diharapkan untuk penelitian tahun kedua ini adalah adanya gambaran konsep (conceptual framework) dari keterkaitan antar stakeholders. Sedangkan penelitian tahap ketiga (2019) akan menggabungkan antara penelitian tahun pertama dan kedua untuk menghasilkan suatu model pengembangan manajemen rantai pasokan desa wisata untuk pengembangan pariwisata berkelanjutan. Penelitian tahun kedua dilakukan dengan metode kualitatif dengan menggunakan wawancara mendalam, observasi, dan dokumen dengan tujuan untuk triangulasi data. Analisis data dilakukan dengan cara Miles dan Huberman. Uji validitas dan reliabilitas penelitian kualitatif juga dilaksanakan dengan uji kredibilitas, pengujian transferability, pengujian dependability dan pengujian transferability. Pada tahun ini focus group discussion dilaksanakan untuk validasi hasil penelitian dengan mengundang pihak terkait di bidang pariwisata. Hasil penelitian bertujuan untuk berkontribusi dalam memajukan keberadaan desa wisata sehingga dapat mensejahterakan masyarakat lokal secara berkelanjutan. Model rantai pasokan akan berkontribusi juga pada pengayaan bidang ilmu tourism supply chain management berbasis community based tourism. Hasil penelitian tahun kedua memperlihatkan bahwa masyarakat sebagian besar terlibat dalam aktivitas desa wisata, travel agent mempunyai peranan yang tidak terlalu besar dalam mendatangkan wisatawan, dan asosiasi serta sekehe tidak terlalu terlibat di daerah desa wisata yang bukan berbasis pada kesenian

Item Type: Other
Subjects: Ilmu Ekonomi > Ilmu Manajemen > Pemasaran
Divisions: Jurusan Administrasi Bisnis > Prodi D4 Bisnis Digital > Publikasi
Depositing User: Nyoman Indah Kusuma Dewi
Date Deposited: 20 Jun 2023 03:45
Last Modified: 20 Jun 2023 03:45
URI: http://repository.pnb.ac.id/id/eprint/6597

Actions (login required)

View Item View Item