Implementasi Augmented Reality Sebagai Media Pembelajaran Mikrokontroler

Naufal, Muhammad Dzaky Abyan and Purnama, Ida Bagus Irawan and Dewi, Dewa Ayu Indah Cahya (2023) Implementasi Augmented Reality Sebagai Media Pembelajaran Mikrokontroler. Undergraduate thesis, Politeknik Negeri Bali.

	Text (Cover - Bab 1, Bab 5 dan Referensi) RAMA_36304_1915344004_0014027605_0816109101_part.pdf - Published Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (4MB)
	Text (Full Text) RAMA_36304_1915344004_full.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (5MB) | Request a copy

Abstract

Pemanfaatan teknologi augmented reality sebagai media pembelajaran interaktif telah menjadi pilihan yang menarik dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran. Dalam konteks ini, augmented reality mampu menghadirkan objek tiga dimensi dan animasi yang tampak seolah-olah berada dalam lingkungan nyata, lengkap dengan informasi yang relevan tentang objek tersebut. Penelitian ini mengajukan implementasi augmented reality sebagai media pembelajaran dengan fokus pada mikrokontroler sebagai objek yang dideteksi, dengan tujuan untuk memperkaya pengalaman pembelajaran mengenai mikrokontroler. Mikrokontroler dianggap penting dalam pengembangan teknologi Internet of Things (IoT). Hasil pengujian menunjukkan bahwa implementasi teknologi augmented reality dalam bentuk aplikasi Android telah berhasil menghadirkan solusi pembelajaran yang menarik. Aplikasi ini mengintegrasikan teknologi Blender untuk menciptakan model 3D board mikrokontroler, dan database Vuforia yang terintegrasi melalui platform Unity. Penambahan fitur-fitur seperti INTRO dan SCAN bertujuan untuk meningkatkan keterlibatan pengguna, sementara fitur HELP, ABOUT, dan QUIT menunjukkan komitmen pengembang terhadap pengguna. Selama pengujian, hasil menunjukkan bahwa faktor-faktor seperti jarak, sudut, intensitas cahaya, dan penghalang berperan dalam kinerja deteksi gambar oleh sistem augmented reality. Jarak gambar mempengaruhi kemampuan deteksi, dengan jarak yang optimal adalah 10 cm hingga 50 cm, sedangkan sudut gambar juga memiliki peran penting dalam deteksi. Intensitas cahaya di dalam ruangan juga memainkan peran, dengan intensitas gelap menghambat deteksi, sementara intensitas sedang dan terang berhasil mendeteksi gambar. Pengaruh penghalang pada gambar juga tampak, di mana sejumlah penghalang masih dapat dideteksi tetapi penghalang penuh menghambat. Selanjutnya, uji efektivitas aplikasi menunjukkan bahwa implementasi augmented reality memiliki dampak positif dalam meningkatkan pemahaman pengguna terhadap konsep mikrokontroler. Peningkatan nilai rata-rata dari pre test ke post test, ditambah dengan nilai signifikansi yang sangat rendah, mendukung kesimpulan bahwa aplikasi berhasil meningkatkan pemahaman pengguna.

Actions (login required)

View Item