Tinjauan Penerapan Konsep Balok Lemah Kolom Kuat pada Bangunan Bersertifikat Laik Fungsi (SLF)

Payusa, I Made Utha (2024) Tinjauan Penerapan Konsep Balok Lemah Kolom Kuat pada Bangunan Bersertifikat Laik Fungsi (SLF). Undergraduate thesis, Politeknik Negeri Bali.

[img] Text (Full Text)
RAMA_22302_2315164015_full.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (27MB) | Request a copy
[img] Text (Cover - Bab 1, Bab 5 dan Referensi)
RAMA_22302_2315164915_0024096507_0027069204_part.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (1MB)
[img] Text (iThenticate)
RAMA_22302_2315164015_iThenticate.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Sertifikat laik fungsi (SLF) menjadi sebuah dokumen penting untuk setiap bangunan. Dengan SLF dapat dipastikan bangunan dapat difungsikan dengan layak. Salah satu dari persyaratan keselamtaan dalam bangunan gedung adalah persyaratan struktur bangunan gedung. Suatu sistem struktur bangunan gedung dapat dikatakan layak berfungsi yaitu ketika struktur bangunan sudah memenuhi ketentuan standar yang berlaku. Salah satu persyaratan struktural yang harus dipenuhi pada bangunan yang menerapkan sistem rangka pemikul momen khusus (SRPMK) adalah konsep balok lemah kolom kuat. Penerapan konsep ini digunakan untuk memastikan kekuatan kolom lebih besar daripada kekuatan balok. Untuk meninjau penerapan konsep balok lemah kolom kuat pada banguan bersertifikat laik fungsi terlebih dahulu dilakukan analisis komponen struktur eksisting dan analisis banguann tahan gempa untuk memmastikan banguan kesesuaian bangunan dengan standar yang berlaku. Dari hasil analisis yang dilakukan, diketahui terdapat beberapa ketidak sesuaian antara lain pada luas dan jarak sengkang pada kolom, kuat geser hubungan balok kolom, dan luas sengkang pada hubungan balok kolom. Dari analisis bangunan tahan gempa didapatkan hasil simpangan antar lanati masih berada dibawah batas izin dan nilai koefisien stabilitas efek P-Δ masih lebih kecil dari koefisien yang diizinkan. Pada tinjauan konsep balok lemah kolom kuat didapatkan hasil nilai beban aksial nomnal kolom K1 sebesar 2239,14 kN, momen nominal balok pada daerah tumpuan negatif sebesar 237,47 kN.m, pada daerah tumpuan positif sebesar 162,62 kN.m yang menghasilkan nilai momen nominal pada kolom bawah sebesar 259,26 kN.m dan pada kolom atas sebesar 220,85 kN.m. Dengan menggunakan bantuan diagram interaksi dengan memproyeksikan nilai Pn dan Mn diketahui bahwa titik pertemuan Pn dan Mn masih berada di batas pengaruh luas tulangan 1,6%. Dengan demikian konsep balok lemah kolom kuat sudah terpenuhi. Adapun tulangan yang terpasang pada joint balok kolom interior arah X adalah 5 D13-75 dan arah Y 3 D13-75. Pada joint eksterior arah X didapatkan hasil tulangan arah X 4 D13-100 dan arah Y 4 D13-100. Pada joint corner arah X didapatkan hasil 3 D13-100 dan arah Y 4D13-100. Kata kunci: sertifikat laik fungsi, bangunan tahan gempa, SRPMK, balok lemah kolom kuat

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: sertifikat laik fungsi, bangunan tahan gempa, SRPMK, balok lemah kolom kuat
Subjects: Ilmu Teknik > Teknik Sipil Dan Perencanaan Tata Ruang
Divisions: Jurusan Teknik Sipil > Prodi D4 Manajemen Proyek Konstruksi > Skripsi
Depositing User: I Made Utha Payusa
Date Deposited: 03 Sep 2024 06:10
Last Modified: 03 Sep 2024 06:10
URI: http://repository.pnb.ac.id/id/eprint/12664

Actions (login required)

View Item View Item