Adiman, Kornelis V. and Budiarta, I Putu and Meirejeki, I Nyoman (2022) Peran Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) dalam Mengembangkan Desa Wisata Galang. Diploma thesis, POLITEKNIK NEGERI BALI.
Text (full text)
RAMA_93401_1915813029_full.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy |
|
Text (Cover- Bab 1, Bab 5 dan Referensi)
RAMA_93401_1915813029_0022126307_0026056306_part.pdf - Published Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (414kB) |
Abstract
Salah satu tujuan wisata saat ini yang banyak diminati adalah desa wisata, hal itu dikarenakan desa wisata merupakan sebuah desa dengan potensi wisata yang menarik untuk dijual atraksi wisatanya tanpa melibatkan pihak investor. Desa wisata juga merupakan suatu bentuk integrasi antara atraksi, akomodasi dan fasilitas pendukung yang disajikan dalam suatu struktur kehidupan masyarakat yang menyatu dengan tata cara dan tardisi yang berlaku. Berdasarkan hal tersebut pengembangan desa wisata merupakan realisasi dari undang-undang otonomi daerah (UU No. 22/99), maka setiap kabupaten perlu memprogramkan desa wisata demi meningkatkan pendapatan daerah dan menggali potensi daerah. Salah satu tempat objek wisata yang terkenal dan indah saat ini adalah Labuan Bajo yang berada di provinsi Nusa Tenggara Timur, yang merupakan salah satu destinasi pariwisata super prioritas yang direncanakan oleh presiden Jokowi. Sejak menyandang status destinasi pariwisata super prioritas pada bulan Juli tahun 2019 lalu, hingga kini Labuan Bajo terus dibenahi untuk dikembangkan, sehingga dibentuklah Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores atau yang dikenal dengan BPOLBF. Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF), sesuai dengan landasan yuridis pembentukannya, yaitu Peraturan Presiden nomor 23 tahun 2018 dan secara struktur dibentuk pada tahun 2019, mengemban peran sebagai akselerator pembangunan pariwista melalui fungsi koordinatif dan otoritatif di kawasan Labuan Bajo dan 10 kabupaten lainnya di pulau Flores yang telah dicanangkan langsung oleh Presiden Jokowi sebagai program pembangunan 10 destinasi wisata utama di Indonesia yang disebut Bali baru. Kebijakan pembangunan dan pengembangan pariwisata pada 10 destinasi unggulan dimaksudkan agar wisatawan domestik maupun mancanegara, tidak hanya melakukan kunjungan wisata ke Bali dan Jawa saja, tetapi merata dan menyeluruh di Indonesia. Desa Galang merupakan salah satu desa wisata yang terletak di Kabupaten Manggarai Barat, Kecamatan Welak. Desa Galang memiliki potensi wisata yang menarik, yaitu gua istana ular yang merupakan habitat hidup dari berbagai jenis ular, reptil melata berdarah dingin. Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores menetapkan desa wisata Galang menjadi salah satu desa wisata diantara 30 desa wisata yang ada. Gua istana ular baru dipromosikan secara massif pada tahun 2017 dan merupkan satu-satunya wisata unik di Nusa Tenggara Timur bahkan Indonesia karena di dalam gua terdapat berbagai jenis ular. Akan tetapi wisata desa Galang ini masih di dominasi oleh wisatawan mancanegara dan masih kurang minat dari wisatawan lokal.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | Ilmu Sosial Humaniora |
Divisions: | Jurusan Pariwisata > Prodi D3 Usaha Perjalanan Wisata > Tugas Akhir |
Depositing User: | Kornelis V Adiman |
Date Deposited: | 29 Sep 2022 01:54 |
Last Modified: | 29 Sep 2022 01:54 |
URI: | http://repository.pnb.ac.id/id/eprint/3110 |
Actions (login required)
View Item |