Perbandingan Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Beasiswa Dengan Metode Simple Additive Weighting(SAW) dan TOPSIS di Politeknik Negeri Bali

Pratama, I Putu Rizky (2024) Perbandingan Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Beasiswa Dengan Metode Simple Additive Weighting(SAW) dan TOPSIS di Politeknik Negeri Bali. Undergraduate thesis, Politeknik Negeri Bali.

	Text (Full Text) RAMA_58302_2015354054_full.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (3MB) | Request a copy
	Text (Cover - Bab1, Bab 5 dan Referensi) RAMA_58302_2015354054_0013048502_0013089404_part.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (574kB)
	Text (iThenticate) RAMA_58302_2015354054_iThenticate.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Proses seleksi beasiswa di Politeknik Negeri Bali masih dilakukan secara tidak terpusat, dengan setiap jurusan melakukan seleksi menggunakan Microsoft Excel. Proses ini tidak efisien karena memerlukan waktu dan usaha yang lebih banyak, serta dapat menyebabkan keterlambatan dalam pengumuman hasil seleksi. Untuk mengatasi masalah tersebut, penelitian ini merancang dan membangun SPK menggunakan pendekatan model waterfall yang membandingkan metode Simple Additive Weighting (SAW) dan Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam proses seleksi beasiswa. Dalam penelitian ini, SPK dikembangkan untuk mengimplementasikan kedua metode tersebut, dan dilakukan pengujian User Acceptence Testing (UAT) dengan responden Kepala Bagian Akademik, Kemahasiswaan dan Kerjasama (BAAK) menghasilkan presentase 76% artinya sistem ini baik untuk digunakan. Analisis kompleksitas algoritma dengan BigO juga dilakukan untuk mengevaluasi efisiensi dari kedua metode dalam hal waktu eksekusi dan penggunaan sumber daya. Metode SAW maupun TOPSIS memiliki kompleksitas yang sama, yaitu O(m * n). SAW mungkin memberikan nilai yang tinggi untuk alternatif yang hanya kuat di beberapa kriteria, meskipun lemah di yang lain. Sedangkan TOPSIS lebih teliti dalam memberikan peringkat, karena mempertimbangkan jarak relatif dari solusi ideal. Sebuah alternatif bisa berada di peringkat yang lebih rendah dalam TOPSIS jika terlalu dekat dengan solusi ideal negatif, meskipun kuat di beberapa kriteria.. Diharapkan dengan adanya sistem ini membantu BAAK dalam seleksi beasiswa lebih efisien serta hasil yang diberikan sesuai dengan kebutuhannya.

Actions (login required)

View Item