Implementasi Environmental Management Accounting dalam Konteks Pariwisata Berkelanjutan di Bali Zoo

Pertama, Sang Putu Eka and Astawa, I Putu and Mudana, I Gede (2022) Implementasi Environmental Management Accounting dalam Konteks Pariwisata Berkelanjutan di Bali Zoo. Masters thesis, Politeknik Negeri Bali.

[img] Text (Full Text)
RAMA_ 93103 _2015885026_full.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (3MB) | Request a copy
[img] Text (Cover – Bab 1, Bab 5 dan Referensi)
RAMA_ 93103 _2015885026_0020096606_0002126407_part.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (604kB)

Abstract

Penerapan environmental management accounting dalam konteks pariwisata berkelanjutan pada Bali Zoo bertujuan untuk mencegah dampak negatif atas aktivitas operasional kepada lingkungan sekitar kebun binatang. Pengelolaan lingkungan pada Bali Zoo berfokus pada efisiensi penggunaan sumber daya perusahaan berupa penggunaan air bersih, daur ulang limbah cair menjadi air bersih, pengolahan limbah padat baik organik maupun non organik, dan daur ulang kotoran hewan menjadi pupuk. Namun, masih ada beberapa hal yang tidak direalisasikan oleh Bali Zoo, yaitu pengolahan limbah B3 serta pengelolaan emisi gas buang dan kebisingan yang belum dijalankan dengan optimal. Bali Zoo telah menjadikan aspek sumber daya sebagai kunci dari kesuksesan pengelolaan lingkungan perusahaan, utamanya untuk mengatasi permasalahan lingkungan yang pernah terjadi. Akan tetapi, Bali Zoo belum dapat memaksimalkan keunggulan kompetitifnya karena masih ada beberapa capaian kinerja yang belum terealisasi. Hal ini disebabkan oleh adanya beberapa aktivitas pengelolaan dan pemantauan lingkungan yang tidak dijalankan oleh Bali Zoo. Penerapan pengelolaan lingkungan pada Bali Zoo tidak berdasarkan konsep akuntansi manajemen lingkungan karena minimnya pengetahuan sumber daya manusia di Bali Zoo mengenai pelaporan biaya lingkungan dan kegunaannya bagi perusahaan. Sebagai bentuk rekomendasi, penelitian ini membantu Bali Zoo dalam mengklasifikasikan biaya lingkungan serta menyusun laporan biaya lingkungan perusahaan berdasarkan empat klasifikasi biaya lingkungan menurut Hansen dan Mowen (2015). Format laporan biaya lingkungan yang telah disusun dapat dijadikan acuan dalam penyusunan bagi tahun-tahun berikutnya, sehingga Bali Zoo dapat melacak informasi biaya lingkungan dengan jelas dan lengkap untuk membantu mengidentifikasi peluang yang lebih baik terkait penghematan sumber daya. Laporan biaya lingkungan yang telah disusun memberikan evaluasi kepada Bali Zoo untuk berfokus pada peningkatan aktivitas pencegahan lingkungan secara optimal, melalui berbagai inovasi guna menciptakan kondisi lingkungan yang lebih baik dan berkelanjutan. Bali Zoo telah melakukan investasi pada sistem pengolahan limbah cair dan bak penampungan limbah cair yang memberikan manfaat dari sisi finansial dan non-finansial dalam rangka mewujudkan pariwisata berkelanjutan. Hal ini menunjukkan bahwa Physical Environmental Management Accounting (PEMA) dan Monetary Environmental Management Accounting (MEMA) sudah tercermin di dalam hasil inovasi lingkungan tersebut. PEMA tercermin di dalam manfaat non-finansial, yaitu tidak adanya keluhan atau protes dari pekerja, pengunjung, maupun masyarakat sekitar sehubungan dengan aktivitas lingkungan yang dilakukan oleh Bali Zoo. Sementara itu MEMA tercermin di dalam manfaat finansial, yaitu penghematan biaya pengelolaan dan pengendalian limbah cair yang dikeluarkan setiap bulannya. Beberapa rekomendasi penambahan inovasi lingkungan bagi Bali Zoo adalah melakukan pengujian dan pengukuran tingkat kebisingan genset dan kualitas emisi gas buang serta membuat program pelatihan bagi beberapa staf Bali Zoo yang tentang pengetahuan lingkungan dan environmental management accounting. Konsep environmental management accounting sangat penting untuk diterapkan pada lembaga konservasi berupa taman satwa seperti Bali Zoo karena berlokasi di Pulau Bali, yaitu pulau yang memiliki keragaman potensi wisata alam dan wisata budaya sehingga menjadikan Bali sebagai daerah tujuan wisata utama di Indonesia yang sangat membutuhkan konsep pariwisata berkelanjutan dalam mengelola lingkungannya. Tidak hanya lembaga konservasi, industri di Bali secara keseluruhan utamanya industri pariwisata juga perlu untuk menerapkan konsep environmental management accounting sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada lingkungan akibat penggunaan sumber daya alam yang banyak dilakukan oleh pelaku usaha seperti hotel, vila, restoran, agrowisata, dan lain-lain. Pengembangan pariwisata ke depan harus bisa mengakomodasi dua kepentingan, yaitu kepentingan pertumbuhan ekonomi dan pelestarian lingkungan (Pertama, Astawa, & Mudana, 2022).

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: Ilmu Ekonomi > Ilmu Ekonomi > Akuntansi
Ilmu Ekonomi > Ilmu Ekonomi > Bidang Ekonomi Lain Yang Belum Tercantum
Divisions: Jurusan Pariwisata > Prodi S2 Perencanaan Pariwisata > Tesis
Depositing User: Sang Putu Eka Pertama
Date Deposited: 16 Sep 2022 23:56
Last Modified: 16 Sep 2022 23:56
URI: http://repository.pnb.ac.id/id/eprint/1148

Actions (login required)

View Item View Item