Setiawan, I Putu Angga (2024) Pengaruh Desikan Sabut Kelapa Terhadap Pengurangan Kadar Air pada Produk Kunyit Menggunakan Sistem Refrigerasi. Undergraduate thesis, Politeknik Negeri Bali.
Text (Full Text)
RAMA_58301_2015234002_full.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (4MB) | Request a copy |
|
Text (Cover-Bab 1, Bab 5 dan Referensi)
RAMA_58301_0014068004_0026107002_part.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (522kB) |
|
Text (iThenticate)
RAMA_58301_2015234002_iThenticate.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (4MB) | Request a copy |
Abstract
Pengeringan adalah tahapan dalam proses pengolahan kunyit untuk menjaga kualitas atau mempunyai waktu penyimpanan yang lebih lama. Sabut kelapa memiliki potensi besar dalam berbagai proses pengeringan, memberikan solusi yang ramah lingkungan dan ekonomis. Sabut kelapa, yang merupakan bagian kedua dari buah kelapa setelah kulit luar, terbuat dari serat dan memiliki berbagai aplikasi. Penggunaan sabut kelapa sebagai desikan dalam pengeringan kunyit mampu menyerap air hingga 8-9 kali dari massanya sendiri. Dengan daya serap air yang tinggi, sabut kelapa mampu menyerap air di sekitarnya, sehingga efektif meningkatkan efisiensi proses pengurangan uap air. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, dengan membandingkan pengeringan kunyit tanpa desikan, pengeringan menggunakan desikan sabut kelapa di posisi atas, bawah dan kombinasi. Dalam eksperimen ini, kunyit dicuci dan diiris setebal 1-2 mm. Sebanyak 2100 gram kunyit yang telah diiris dibagi ke dalam 6 rak, masing-masing berisi 350 gram. Kunyit kemudian disusun di atas rak dan dikeringkan pada suhu 46-48°C selama 5 jam. Hasil penelitian menunjukan bahwa letak desikan sabut kelapa berpengaruh terhadap pengurangan kadar air kunyit dalam alat pengering kunyit menggunakan sistem pompa kalor dan refrigerasi. Dimana pengujian tanpa desikan penurunan massa kunyit 612 gram dengan kadar air 14,11%. Penempatan desikan sabut kelapa di posisi atas menghasilkan penurunan massa 450 gram dan kadar air 4,76%, serta konsumsi energi yang lebih efisien, yaitu 1.806,6 Wh dan 2.179,25 Wh. Sebaliknya desikan sabut kelapa di posisi bawah memberikan penurunan massa tertinggi 654 gram dengan kadar air 16,54%, namun mengakibatkan konsumsi energi yang lebih tinggi 1.820,45 Wh dan 3.424,75 Wh. Desikan dengan posisi kombinasi menunjukkan hasil yang seimbang, yaitu penurunan massa 456 gram dan kadar air 5,11% dengan konsumsi energi yang lebih stabil, yaitu 1.836,4 Wh dan 2.224,25 Wh. Bahwa dengan penggunaan desikan sabut kelapa, yang diletakkan di posisi atas atau kombinasi lebih efektif dan efisiensi energi serta mampu menjaga keseimbangan temperatur dan kelembaban di dalam kabin pengering.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | desikan, sabut, kelapa, refrigerasi |
Subjects: | Ilmu Teknik Ilmu Teknik > Ilmu Keteknikan Industri Ilmu Teknik > Ilmu Keteknikan Industri > Teknik Refrigerasi |
Divisions: | Jurusan Teknik Mesin > Prodi D4 Teknologi Rekayasa Utilitas > Skripsi |
Depositing User: | I Putu Angga Setiawan |
Date Deposited: | 13 Sep 2024 01:05 |
Last Modified: | 13 Sep 2024 01:05 |
URI: | http://repository.pnb.ac.id/id/eprint/14402 |
Actions (login required)
View Item |