Analisis Tingkat Kesehatan Bank pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Naga di Gianyar dengan Metode CAMEL (Periode 2019-2021)

Dewi, Gusti Ayu Mas Aristantya and Saputra, Made Dana and Ardina, Cening (2022) Analisis Tingkat Kesehatan Bank pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Naga di Gianyar dengan Metode CAMEL (Periode 2019-2021). Diploma thesis, Politeknik Negeri Bali.

	Text (Full Text) RAMA_62401_1915613133_full.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy
	Text (Cover - Bab 1, Bab 5 dan Referensi) RAMA_62401_1915613133_0024037609_0014046207_part.pdf - Published Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (912kB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis kondisi tingkat kesehatan bank pada PT. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Naga periode 2019-2021 yang ditinjau dari analisis CAMEL (Capital, Assets Quality, Management, Earnings, dan Liquidity). Penelitian ini menggunakan data laporan keuangan yang meliputi laporan neraca, laba rugi, dan laporan informasi lainnya yang berisi tentang jumlah aset produktif pada PT. BPR Naga periode Desember 2019-2021. Teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif kuantitatif, dengan alat analisis yang digunakan adalah metode CAMEL berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 30/12/KEP/DIR tanggal 30 April 1997 tentang Tata Cara Penilaian Tingkat Kesehatan BPR. Penelitian ini menunjukkan bahwa nilai gabungan untuk tahun 2019 sebesar 70,51 sehingga tingkat kesehatan PT. BPR Naga berada dalam predikat “Cukup Sehat” sedangkan tahun 2020 sebesar 51,21 dengan predikat “Kurang Sehat” dan pada tahun 2021 sebesar 10,93 dengan predikat “Tidak Sehat”. Dari hasil penelitian dapat disarankan kepada pihak PT. BPR Naga pada rasio ROA dan BOPO kurang baik sehingga perlu ditingkatkan dalam efesiensi terhadap biaya operasional dan perlu peningkatan dalam pengolahan aset untuk menghasilkan laba dan penyaluran kredit agar pendapatan operasionalnya lebih besar, sedangkan pada rasio kualitas aktiva perlu dilakukan perbaikan kolektibilitas kredit yang berada pada kondisi kurang sehat karena hal ini menandakan BPR memiliki cukup banyak asset produktif yang berpotensi tidak dapat ditagih atau macet.

Actions (login required)

View Item