Juliarta, I Gde (2025) Sensitivitas Etika sebagai Pemoderasi Pengaruh Skeptisisme Profesional dan Tekanan Klien terhadap Kemampuan Auditor Mendeteksi Fraud pada Kantor Akuntan Publik di Provinsi Bali. Undergraduate thesis, Politeknik Negeri Bali.

[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
RAMA_62301_2115644041_full.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (4MB) | Request a copy
[thumbnail of Cover, Bab 1, Bab 5, dan Referensi] Text (Cover, Bab 1, Bab 5, dan Referensi)
RAMA_62301_2115644041_0025097302_0022068901_part.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (4MB)
[thumbnail of iThenticate] Text (iThenticate)
RAMA_62301_2115644041_iThenticate.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Permasalahan kecurangan (fraud) menjadi isu yang terus berkembang. Mayoritas kasus fraud berhasil diungkap oleh auditor eksternal. Namun, kegagalan dalam mendeteksi fraud juga masih sering terjadi. Pendeteksian fraud terhadap laporan keuangan bertujuan untuk memastikan bahwa laporan keuangan telah terbebas dari salah saji material yang mengacu pada ketentuan dalam Standar Audit (SA) 240. Auditor dituntut untuk menerapkan sikap skeptisisme profesional secara konsisten dalam merencanakan dan melaksanakan audit. Di sisi lain, tekanan klien sebagai faktor eksternal juga berpotensi memengaruhi auditor dalam pengambilan keputusan audit. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh skeptisisme profesional dan tekanan klien terhadap kemampuan auditor dalam mendeteksi fraud, serta melihat peran sensitivitas etika sebagai variabel moderasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik analisis Structural Equation Modeling (SEM) dengan aplikasi WarpPLS 8.0. Sampel penelitian berjumlah 73 auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik di Provinsi Bali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa skeptisisme profesional dan tekanan klien berpengaruh positif dan signifikan terhadap kemampuan auditor mendeteksi fraud, sehingga hipotesis H1 dan H2 diterima. Auditor yang skeptis cenderung lebih teliti dan kritis, sementara tekanan dari klien memicu auditor untuk lebih berhati-hati dalam menilai risiko audit. Namun, sensitivitas etika tidak mampu memoderasi hubungan antara skeptisisme profesional maupun tekanan klien dengan kemampuan auditor mendeteksi fraud, sehingga hipotesis H3 dan H4 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa nilai etika belum sepenuhnya memainkan peran penting dalam memperkuat pengaruh variabel utama tersebut. Penelitian ini memberikan implikasi bahwa penguatan pada aspek profesionalisme seperti skeptisisme lebih dominan dalam mendeteksi fraud dibandingkan dengan faktor sensitivitas etika. Penguatan sikap profesional auditor juga perlu diberikan dorongan untuk merespons tekanan eksternal seperti tekanan klien yang berpotensi memengaruhi objektivitas audit.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Skeptisisme Profesional, Tekanan Klien, Sensitivitas Etika, Kemampuan Auditor Mendeteksi Fraud
Subjects: Ilmu Sosial Humaniora
Divisions: Jurusan Akuntansi > Prodi D4 Akuntansi Manajerial > Skripsi
Depositing User: I Gde Juliarta
Date Deposited: 20 Aug 2025 02:38
Last Modified: 20 Aug 2025 02:38
URI: https://repository.pnb.ac.id/id/eprint/16375

Actions (login required)

View Item View Item