Gayatri, Gusti Ayu Gita (2025) Dilema Penerapan Cukai Minuman Berpemanis dalam Kemasan (MBDK): Penurunan Konsumsi dan Peningkatan Penerimaan Negara. Undergraduate thesis, Politeknik Negeri Bali.
![]() |
Text (Full Text)
RAMA_62303_2115654009_full.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy |
![]() |
Text (Cover, Bab 1, Bab 5, dan Referensi)
RAMA_62303_2115654009_4107107601_0020017105_part.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (493kB) |
![]() |
Text (iThentucate)
RAMA_62303_2115654009_iThenticate.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (829kB) | Request a copy |
Abstract
Jumlah konsumsi gula dan minuman berpemanis yang berlebihan oleh masyarakat Indonesia mendorong pemerintah untuk segera menerapkan kebijakan cukai untuk Minuman Berpemanis Dalam Kemasan (MBDK). World Health Organization (WHO) mengungkapkan bahwa kebijakan pungutan pada pembelian minuman manis dapat mengurangi konsumsi sekaligus meningkatkan penerimaan negara melalui kenaikan harga. Namun jika ditinjau dari objek cukai yang telah diterapkan di Indonesia sebelumnya, yakni cukai rokok, peluang keberhasilan penerapan cukai MBDK memerlukan kajian lebih lanjut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi masyarakat terkait kebijakan MBDK dan pengaruh kebijakan MBDK pada potensi penerimaan negara. Penelitian dilaksanakan dengan metode kualitatif interpretatif dengan teknik wawancara semi-terstruktur untuk meningkatkan keberagaman perspektif. Wawancara tersebut melibatkan masyarakat yang rutin mengonsumsi MBDK dan otoritas dari Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) yang memiliki pengetahuan memadai di bidang kepabeanan dan cukai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat memiliki persepsi yang beragam namun cenderung optimis dalam mengubah pola konsumsi mereka di masa depan setelah diinformasikan mengenai kenaikan harga yang akan disebabkan oleh cukai MBDK. Menanggapi hal tersebut, DJBC berpandangan positif bahwa perilaku konsumsi masyarakat saat ini dapat diubah dengan penerapan cukai MBDK dan kebijakan non fiskal lain sebagai pendukung. Namun untuk mencapai hal tersebut dibutuhkan wakt u yang panjang. Ketika diterapkan, kebijakan cukai MBDK tidak dapat dipungkiri juga akan menyebabkan pengaruh pada penerimaan negara. Bapak Ardi selaku informan dari DJBC menegaskan bahwa fokus utama kebijakan tetap pada pengendalian konsumsi dan penerimaan negara yang diperoleh akan digunakan untuk menutup biaya kesehatan yang timbul akibat penyakit yang disebabkan oleh konsumsi berlebih minuman berpemanis.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Cukai MBDK, Konsumsi, Penerimaan Negara |
Subjects: | Ilmu Ekonomi Ilmu Ekonomi > Ilmu Ekonomi Ilmu Ekonomi > Ilmu Ekonomi > Perpajakan |
Divisions: | Jurusan Akuntansi > Prodi D4 Akuntansi Perpajakan > Skripsi |
Depositing User: | Gusti Ayu Gita Gayatri |
Date Deposited: | 22 Aug 2025 02:54 |
Last Modified: | 22 Aug 2025 02:54 |
URI: | https://repository.pnb.ac.id/id/eprint/16721 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |