Swastika, I Ketut Gede Dhanu Indra (2025) Potensi Penerimaan Pajak Karbon sebagai Sumber Pendapatan Indonesia Studi Kasus: Perusahan Pertambangan. Undergraduate thesis, Politeknik Negeri Bali.
![]() |
Text (Full Text)
RAMA_62303_2115654092_full.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy |
![]() |
Text (Cover, Bab 1, Bab 5 dan Referensi)
RAMA_62303_2115654092_0014046207_0021128907_part.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (1MB) |
![]() |
Text (iThenticate)
RAMA_62303_2115654092_iThenticate.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (995kB) | Request a copy |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi penerimaan pajak karbon sebagai salah satu sumber alternatif penerimaan negara dengan fokus pada sektor pertambangan di Indonesia. Pajak karbon dipandang sebagai instrumen fiskal yang mampu menginternalisasi biaya eksternal atas aktivitas yang menghasilkan emisi karbon, sekaligus memberikan insentif bagi dunia usaha untuk beralih menuju praktik yang lebih ramah lingkungan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi literatur. Data sekunder diperoleh dari laporan keberlanjutan 25 perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2021–2023. Data emisi yang diungkapkan sesuai standar GRI 305 kemudian dikonversi menggunakan tarif pajak karbon yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp30/kgCO₂e. Hasil simulasi menunjukkan bahwa potensi penerimaan pajak karbon dari 25 perusahaan tersebut mencapai Rp537 miliar pada tahun 2021, meningkat menjadi Rp558 miliar pada 2022, dan Rp664 miliar pada 2023. Secara kumulatif, potensi penerimaan negara yang hilang akibat penundaan implementasi kebijakan selama periode tersebut diperkirakan mencapai Rp1,76 triliun. Selain itu, penelitian ini juga meninjau pengalaman penerapan kebijakan serupa di Afrika Selatan dan Australia. Afrika Selatan menunjukkan keberhasilan dalam meningkatkan penerimaan negara sekaligus menekan emisi melalui kebijakan yang bertahap dan adaptif, sedangkan Australia menghadapi hambatan politik yang berujung pada pembatalan kebijakan. Temuan ini menegaskan bahwa sektor pertambangan memiliki potensi besar dalam mendukung penerimaan negara melalui pajak karbon, sekaligus berperan dalam mitigasi perubahan iklim. Oleh karena itu, Indonesia perlu merumuskan kerangka regulasi yang kuat, transparan, dan inklusif agar pajak karbon dapat diimplementasikan secara efektif dan berkelanjutan.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Pajak Karbon, Emisi Karbon, Pertambangan, Penerimaan Negara, Kebijakan. |
Subjects: | Ilmu Ekonomi > Ilmu Ekonomi Ilmu Ekonomi > Ilmu Ekonomi > Perpajakan |
Divisions: | Jurusan Akuntansi > Prodi D4 Akuntansi Perpajakan > Skripsi |
Depositing User: | I Ketut Gede Dhanu Indra Swastika |
Date Deposited: | 26 Aug 2025 06:47 |
Last Modified: | 26 Aug 2025 06:47 |
URI: | https://repository.pnb.ac.id/id/eprint/17400 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |