Andyka, Putu (2025) Analisis Pernambahan Tenaga Kerja terhadap Waktu dan Biaya Pelaksanaan Proyek pembangunan Gedung Kantor Tower Bersama Indonesia Grup (TBG) Sanur,Bali. Undergraduate thesis, Politeknik Negeri Bali.

[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
RAMA_22302_2115124039_full.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (3MB) | Request a copy
[thumbnail of Cover, Bab 1, Bab 5 dan Referensi] Text (Cover, Bab 1, Bab 5 dan Referensi)
RAMA_22302_2115124039_0001098710_0017118804_part.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (699kB)
[thumbnail of iThenticate] Text (iThenticate)
RAMA_22302_2115124039_iThenticate.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Keterlambatan dalam proyek konstruksi merupakan permasalahan umum yang berdampak pada bertambahnya waktu pelaksanaan serta meningkatnya biaya. Salah satu faktor utama penyebab keterlambatan adalah kekurangan tenaga kerja, baik dari segi jumlah, yang menghambat progres pekerjaan di lapangan. Hal tersebut juga terjadi pada Proyek Pembangunan Gedung Kantor Tower Bersama Indonesia Grup (TBG) Sanur, Bali, di mana keterlambatan mulai terlihat sejak minggu ke-14 berdasarkan laporan progres, sehingga diperlukan penerapan strategi percepatan untuk meminimalisasi risiko keterlambatan yang lebih besar. Penelitian ini menggunakan metode crashing dengan menambah jumlah tenaga kerja pada aktivitas lintasan kritis yang dianalisis menggunakan aplikasi Microsoft Project. Analisis dilakukan dengan membandingkan kondisi normal dan kondisi setelah penambahan tenaga kerja untuk mengukur perubahan durasi proyek serta dampaknya terhadap biaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa durasi proyek yang semula 398 hari kalender dapat dipersingkat menjadi 380 hari kalender, sehingga terjadi percepatan selama 18 hari. Penambahan tenaga kerja memang meningkatkan biaya langsung, namun secara keseluruhan justru menurunkan total biaya proyek karena adanya penghematan biaya tidak langsung. Biaya tidak langsung turun dari Rp4.954.572.579 menjadi Rp4.730.533.101,84, sehingga diperoleh penghematan sebesar Rp. 224.039.477,16. Dengan biaya normal total proyek sebesar Rp26.500.000.000,00 dan setelah adanya penambahan tenaga kerja terdapat kenaikan biaya total proyek menjadi sebesar Rp 26.610.407.717,60. Nilai ini menunjukan terdapat kenaikan biaya total proyek, namun biaya tidak langsung menghasilkan penurunan yang cukup siginifkan, biaya tidak langsung merupakan biaya operasional ketika proyek berlangsung. Dengan demikian, penambahan tenaga kerja melalui metode crashing terbukti efektif untuk mempercepat penyelesaian proyek sekaligus mengoptimalkan total biaya. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi manajemen proyek dalam menyusun strategi penanganan keterlambatan secara efisien pada proyek konstruksi sejenis di masa mendatang. Kata kunci: Metode Crashing, percepatan proyek, tenaga kerja, biaya proyek.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Metode Crashing, Percepatan Proyek, Tenaga Kerja, Biaya Proyek.
Subjects: Ilmu Teknik
Ilmu Teknik > Teknik Sipil Dan Perencanaan Tata Ruang
Ilmu Teknik > Teknik Sipil Dan Perencanaan Tata Ruang > Bidang Teknik Sipil Lain Yang Belum Tercantum
Divisions: Jurusan Teknik Sipil > Prodi D4 Manajemen Proyek Konstruksi > Skripsi
Depositing User: Putu Andyka
Date Deposited: 12 Sep 2025 23:36
Last Modified: 12 Sep 2025 23:36
URI: https://repository.pnb.ac.id/id/eprint/20281

Actions (login required)

View Item View Item