Wijaya, I Made Sukma (2025) Analisis Sirkulasi Udara pada Basement Gedung Menggunakan Aplikasi Simulasi CFD (Computational Fluid Dynamics). Undergraduate thesis, Politeknik Negeri Bali.

[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
RAMA_58301_2415264003_full.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (6MB) | Request a copy
[thumbnail of Cover, Bab 1, Bab 5 dan Referensi] Text (Cover, Bab 1, Bab 5 dan Referensi)
RAMA_58301_2415264003_0017066505_0030116406_part.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (5MB)
[thumbnail of iThenticate] Text (iThenticate)
RAMA_58301_2415264003_iThenticate.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Basement merupakan salah satu ruang tertutup yang membutuhkan sistem ventilasi efektif untuk menjaga kualitas udara, kenyamanan, dan keselamatan pengguna. Dua metode ventilasi yang umum digunakan adalah sistem ducting dan sistem jetfan, masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan dalam hal distribusi udara, kebutuhan ruang, biaya, serta efisiensi operasional. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja kedua sistem ventilasi pada ruang basement dengan pendekatan simulasi numerik. Metode penelitian dilakukan melalui pemodelan tiga dimensi (3D) basement menggunakan Autodesk Inventor Student Version, kemudian dilanjutkan dengan simulasi aliran udara menggunakan ANSYS Fluent Student Version. Kondisi batas (boundary conditions) ditentukan berdasarkan data perhitungan debit udara, tekanan, serta asumsi teknis sesuai standar ventilasi (SNI dan ASHRAE). Simulasi dilakukan untuk dua konfigurasi, yaitu sistem ducting dan sistem jetfan, dengan tahapan pre-processing, solver, dan post-processing. Pada bidang analisis setinggi 1,7 m, parameter yang dievaluasi meliputi pola aliran, streamline, residual konvergensi, kecepatan udara, temperatur (bidang dan titik), serta fraksi massa polutan (CO, CO₂, NO₂). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua sistem mampu melakukan sirkulasi udara, namun jetfan menghasilkan kecepatan rata-rata lebih tinggi pada bidang (0,26 m/s) dibanding ducting (0,16 m/s), dengan pencampuran udara lebih intens. Dari sisi temperatur, jetfan justru memiliki suhu rata-rata lebih rendah (28,1 °C plane; 29,2 °C point) dibanding ducting (28,8 °C; 28,7 °C). Kombinasi suhu yang lebih rendah dan kecepatan lebih tinggi menempatkan jetfan pada zona kenyamanan termal ASHRAE 55 untuk aktivitas ringan dan pakaian ringan, dari aspek polutan, jetfan juga lebih efektif (CO 8,4e−05; CO₂ 0,016; NO₂ 5,04e−06) dibanding ducting (CO 8,8e−05; CO₂ 0,017; NO₂ 5,32e−06), maka pada penelitian ini sistem jetfan lebih baik dalam aspek kenyamanan termal dan pengenceran polutan, sedangkan sistem ducting lebih unggul dalam distribusi aliran yang terarah. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi perencana dan praktisi HVAC dalam memilih strategi ventilasi yang efektif dan efisien pada bangunan bertingkat dengan basement.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Tata Udara Ruangan, Sirkulasi Udara Ruangan, Simulasi Ventilasi CFD.
Subjects: Ilmu Teknik > Ilmu Keteknikan Industri > Teknik Mesin (dan Ilmu Permesinan Lain)
Divisions: Jurusan Teknik Mesin > Prodi D4 Teknologi Rekayasa Utilitas > Skripsi
Depositing User: I Made Sukma Wijaya
Date Deposited: 18 Sep 2025 00:26
Last Modified: 18 Sep 2025 00:26
URI: https://repository.pnb.ac.id/id/eprint/21122

Actions (login required)

View Item View Item