Semara Putra, Ida Bagus Gede (2024) Evaluasi Pelatihan Tanggap Bencana di ITDC Nusa Dua. Diploma thesis, Politeknik Negeri Bali.
Text (Cover - Bab 1, Bab 2 dan referensi)
RAMA_63411_2115713030_0017106302_0007096409_Part.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (882kB) |
|
Text (Full Text)
RAMA_63411_2115713120_Full.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Bencana kebakaran merupakan salah satu masalah serius yang sering melanda berbagai daerah, dengan Tingkat kejadian yang lebih tinggi dikawasan padat penduduk. Kepadatan bangunan dan keterbatasan ruang di daerah urban meningkatkan resiko penyebaran api yang cepat, sehingga membuat kebakaran menjadi ancaman yang sangat berbahaya. Kejadian kebakaran dapat dipicu oleh berbagai macam faktor, namun sebagian besar disebabkan oleh kelalain manusia. Salah satu contoh umum adalah penggunaan api untuk penerangan di tempat yang mudah terbakar, seperti gudang penyimpanan bahan bakar atau area yang dipenuhi material yang mudah menyala. Tentu saja ini memiliki resiko dan dapat memicu kebakaran besar dalam waktu singkat. Penggunaan obat nyamuk bakar juga menjadi penyebab yang sering diabaikan. Banyak orang meremehkan bahaya potensial dari bara api kecil pada obat nyamuk, terutama diletakan dekat bahan yang mudah terbakar seperti tirai atau kasur. Yang paling sering terjadi dan mungkin paling sulit dicegah adalah kebakaran yang disebabkan oleh konsleting listrik. Penggunaan peralatan listrik yang tidak sesuai standar, kabel yang sudah tidak layak pakai, atau beban listrik yang berlebihan pada satu stop kontak yang sama dapat memicu percikan api yang akhirnya menyebabkan kebakaran besar. Masalah ini semakin diperparah di daerah dengan instalasi listrik yang sudah tua atau sudah tidak memenuhi standar keamanan. Kebakaran tidak hanya disebabkan oleh manusia saja, tetapi juga dapat disebabkan oleh bencana alam seperti gempa bumi yang menybabkan putusnya kabel yang melintang di jalan raya mengakibatkan konsleting listrik. Dapat dilihat diatas bahwa penyebab utama dari bencana kebakaran adalah kelalaian dan kurangnya pengetahuan masyarakat sehingga sering menyebabkan bencana kebakaran yang dapat merugikan masyarakat itu sendiri. Oleh karena itu, perlu adanya penanganan serius atau solusi untuk mengatasi kebakaran tersebut. Penanganan ini dilaksanakan dengan meningkatkan kapasitas munusia dan menjadikan lebih berkualitas, penciptaan sumber daya manusia yang berkualitas akan menjadikan mampu dalam menyelesaikan permasalahaan (Safitri, 2020). Adapun Solusi dari permasalahaan tersebut salah satunya memberikan Pendidikan bagi Masyarakat, karena Pendidikan mampu meningkatkan pengetahuan dan pemahaman kepada masyarakat. Oleh karena itu salah satu pendidikan yang dapat digunakan sebagai solusi dari permasalahan diatas adalah melalui pendidikan non formal, alasan mengapa harus pendidikan non formal adalah pendidikan non formal dilaksanakan bagi semua kalangan terutama penyelenggara pendidikan bagi masyarakat yang tidak lagi dapat dilayani oleh pendidikan formal (Dewi, 2020; Mustangin,2020b).
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | pelatihan, tanggap bencana, ITDC Bali |
Subjects: | Ilmu Sosial Humaniora |
Divisions: | Jurusan Administrasi Bisnis > Prodi D3 Administrasi Bisnis > Tugas Akhir |
Depositing User: | Ida Bagus Gede Semara Putra |
Date Deposited: | 02 Sep 2024 05:35 |
Last Modified: | 02 Sep 2024 05:35 |
URI: | http://repository.pnb.ac.id/id/eprint/12280 |
Actions (login required)
View Item |