Wijaya, I Gusti Ngurah Made Ari (2025) Pengaruh Laju liran Udara Panas Terhadap Tingkat Kekeringan Kunyit. Undergraduate thesis, Politeknik Negeri Bali.

[thumbnail of iThenticate] Text (iThenticate)
RAMA_58301_2115234009_iThenticate.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (16MB) | Request a copy
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
RAMA_58301_2115234009_full.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (3MB) | Request a copy
[thumbnail of Cover,Bab 1, Bab 5 dan Referensi] Text (Cover,Bab 1, Bab 5 dan Referensi)
RAMA_58301_2115234009_0014068004_0005056409_part.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (1MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh variasi laju aliran udara panas terhadap tinggakt kekeringan Kunyit menggunakan mesin pengering berbasis sistem refrigerasi. Kunyit merupakan salah satu tanaman rempah dengan nilai ekonomi dan manfaat kesehatan yang tinggi, namun kadar air yang tinggi setelah panen (80–82%) membuatnya mudah rusak. Pengeringan menjadi langkah penting untuk menurunkan kadar air hingga batas standar 6-10% agar produk lebih awet. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh laju aliran udara panas terhadap tingkat kekeringan kunyit menggunakan mesin pengering berbasis sistem refrigerasi dua siklus, yaitu pompa kalor dan sistem pendinginan. Proses pengeringan dilakukan dengan variasi laju aliran udara panas 0,060 m³/s, 0,110 m³/s, dan 0,212 m³/s pada suhu 46–48°C selama 5 jam. Sampel kunyit seberat total 2100 gram dibagi ke dalam enam rak dengan berat masing-masing 350 gram. Pengukuran massa dilakukan secara berkala dengan sensor load cell, sedangkan kadar air dianalisis menggunakan metode gravimetri Hasil penelitian menunjukkan bahwa laju aliran udara memiliki pengaruh signifikan terhadap percepatan proses pengeringan kunyit dan penurunan massa kunyit. Pada laju aliran udara 0,060 m³/s, massa akhir masih tinggi yaitu 545,514 gram, menandakan pengeringan belum optimal. Peningkatan laju aliran udara menjadi 0,110 m³/s menurunkan massa akhir hingga 466,806 gram, menunjukkan efisiensi yang lebih baik. Laju aliran udara yang tertinggi, yaitu 0,212 m³/s, menghasilkan massa akhir 437,690 gran dengan kadar air terendah, membuktikan bahwa laju aliran udara berbanding lurus dengan efektivitas pengeringan. Dengan demikian, semakin tinggi laju aliran udara panas, semakin efisien proses perpindahan panas dan massa dalam sistem pengeringan, sehingga menghasilkan kunyit kering sesuai standar mutu. Kesimpulan penelitian ini menegaskan bahwa laju aliran udara 0,212 m³/s paling direkomendasikan untuk proses pengeringan kunyit menggunakan mesin heat pump. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dalam pengembangan teknologi pengeringan rempah yang efisien, ekonomis, dan berkelanjutan.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: kunyit, laju aliran udara panas, pengeringan, kadar air, pompa kalor
Subjects: Ilmu Teknik > Ilmu Keteknikan Industri > Teknik Produksi (Manufakturing)
Ilmu Teknik > Ilmu Keteknikan Industri > Teknik Industri
Ilmu Teknik > Ilmu Keteknikan Industri > Teknik Refrigerasi
Ilmu Teknik > Ilmu Keteknikan Industri > Teknik Fisika
Ilmu Teknik > Teknik Elektro Dan Informatika > Teknik Mekatronika
Divisions: Jurusan Teknik Mesin > Prodi D4 Teknologi Rekayasa Utilitas > Skripsi
Depositing User: I Gusti Ngurah Made Ari Wijaya
Date Deposited: 22 Sep 2025 06:11
Last Modified: 22 Sep 2025 06:11
URI: https://repository.pnb.ac.id/id/eprint/21821

Actions (login required)

View Item View Item